Berfungsi untuk mensuplai tegangan DC pada rangkaian.
2. Oscilloscope
alat ukur elektronik yang dapat memetakan atau memproyeksikan sinyal
listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat dibaca dan mudah
dipelajari. Dengan menggunakan Osiloskop, kita dapat mengamati dan
menganalisa bentuk gelombang dari sinyal listrik atau frekuensi dalam
suatu rangkaian Elektronika.
3. Sumber tegangan AC (VSINE)
Berfungsi sebagai sumber tegangan AC pada rangkaian.
4. Voltmeter
Difungsikan guna mengukur besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam
suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan secara
paralel sesuai pada lokasi komponen yang sedang diukur.
Resistor berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran
listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Cara
menghitung nilai dari resistor yaitu dengan melihat warna pita dari
resistor tersebut. Umumnya resistor memiliki 4 sampai 6 pita.
Datasheet Resistor
2. Relay
Relay
adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Fitur:
1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V
2. Arus pemicu 70mA
3. Maksimum beban AC 10A @ 250/125V
4. Maksimum beban DC 10A @ 30?28V
5. Switching maksimum 300 operasi/menit
Datasheet Relay
3. Dioda 1N4001
Berfungsi
untuk penyearah arus pada rangkaian. Pada rangkaian ini dioda digunakan
untuk mencegah arus balik masuk ke output sensor dan opamp, serta untuk
mencegah tegangan yang tinggi akibat arus balik kumparan relay.
Fitur:
1. Arus maju rata-rata 1A
2. Arus puncak non-repetitif 30A
3. Arus balik 5uA
4.Tegangan balik RMS 35V
5. Tegangan balik repetitif 50V
Datasheet Dioda 1N4001
4. LED
Berfungsi untuk lampu indikator penanda ada arus pada rangkaian.
Datasheet LED
5. Buzzer
Berfungsi sebagai indikator yang hidup jika suhu berlebih pada pipa boiler.
Fitur:
1. Tegangan operasi 4-8V DC
2. Arus <30mA
3. Frekuensi resonansi 2300Hz
6. Transistor NPN (BC548/BC547)
Berfungsi
sebagai penguat, sebagai pemutus dan penyambung arus (switching),
stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Pada rangkaian water level
sensor ini transistor hanya digunakan sebagai saklar, dengan adanya arus
di base maka transistor akan "on" sehingga akan ada arus dari kolektor
ke emitor.
Fitur:
1. DC Current gain(hfe) maksimal 800
2. Arus Collector kontinu(lc) 100mA
3. Tegangan Base-Emitter(Vbe) 6v
4. Arus Base(Ib) maksimal 5mA
Datasheet Transistor
8. OP AMP
Operational Amplifier atau Op-Amp
adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat sinyal input baik DC
maupun AC.
Datasheet OP AMP LM741
9. Potensiometer
Potensiometer (POT)adalah salah
satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya.
10. Lampu LED
Lampuadalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui
penyaluran arus listrik melalui filamen
yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.
Resistor merupakan komponen
elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik
dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang
dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan
terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir,
berdasarkan persamaan hukum Ohm:
V
= I R
Resistor digunakan sebagai
bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah
satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari
bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat
dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari
resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan.
Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan
induktansi.
Cara membaca nilai resistor
Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n).
5. Gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor.
Contohnya sebagai berikut :
2. Relay
Relay adalah Saklar (Switch)
yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical
(Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil)
dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik
yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih
tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50
mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A.
Ada
besi atau yang disebut dengan nama inti besi dililit oleh sebuah
kumparan yang berfungsi sebagai pengendali. Sehingga kumparan kumparan
yang diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet.
Gaya tersebut selanjutnya akan menarik angker untuk pindah dari biasanya
tutup ke buka normal. Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru
yang biasanya terbuka yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika
armature sudah tidak dialiri arus listrik lagi maka ia akan kembali pada
posisi awal, yaitu normal close.
Fitur:
1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V
2. Arus pemicu 70mA
3. Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V
4. Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V
5. Switching maksimum
3. Dioda IN4001
Dioda
adalah komponen yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai
fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat
arus listrik dari arah sebaliknya. Sebuah Dioda dibuat dengan
menggabungkan dua bahan semi-konduktor tipe-P dan semi-konduktor tipe-N.
Ketika dua bahan ini digabungkan, terbentuk lapisan kecil lain di
antaranya yang disebut depletion layer. Ini karena lapisan tipe-P
memiliki hole berlebih dan lapisan tipe-N memiliki elektron berlebih dan
keduanya mencoba berdifusi satu sama lain membentuk penghambat
resistansi tinggi antara kedua bahan seperti pada gambar di bawah ini.
Lapisan penyumbatan ini disebut depletion layer.
Ketika
tegangan positif diterapkan ke Anoda dan tegangan negatif diterapkan ke
Katoda, dioda dikatakan dalam kondisi bias maju. Selama keadaan ini
tegangan positif akan memompa lebih banyak hole ke daerah tipe-P dan
tegangan negatif akan memompa lebih banyak elektron ke daerah tipe-N
yang menyebabkan depletion layer hilang sehingga arus mengalir dari
Anoda ke Katoda. Tegangan minimum yang diperlukan untuk membuat dioda
bias maju disebut forward breakdown voltage.
Jika
tegangan negatif diterapkan ke anoda dan tegangan positif diterapkan ke
katoda, dioda dikatakan dalam kondisi bias terbalik. Selama keadaan ini
tegangan negatif akan memompa lebih banyak elektron ke material tipe-P
dan material tipe-N akan mendapatkan lebih banyak hole dari tegangan
positif yang membuat depletion layer lebih besar dan dengan demikian
tidak memungkinkan arus mengalir melaluinya. Kondisi ini hanya terjadi
pada dioda yang ideal, kenyataannya arus yang kecil tetap dapat mengalir
pada bias terbalik dioda.
Dioda dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
1. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
2.
Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai
penstabil tegangan. 3. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator
ataupun lampu
4. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya. 5. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali
.
Karakteristik arus dan tegangan dioda
Di
kuadran pertama dioda beroperasi dalam mode Forward Biased dan di
kuadran ketiga dioda beroperasi dalam mode Reverse Biased dan Break
Down. Sumbu X dari grafik menunjukkan tegangan melintasi dioda dan sumbu
Y menunjukkan arus melalui Dioda, Selama mode bias maju dioda
melewatkan arus hanya ketika tegangan yang melintasi dioda (VD) lebih
besar dari 0.5V, ini adalah nilai tegangan maju Dioda untuk dioda
silikon dan tegangan bisa sampai 0.7V seperti yang ditunjukkan pada
grafik di atas.
Selama
Reverse bias, tegangan melintasi dioda berada dalam potensial negatif
sehingga arus juga ditampilkan dalam arah negatif. Di sini dioda tidak
melewatkan arus atau bernilai kecil mengalir melewatinya sampai tegangan
rusaknya (VBD) tercapai.
4. LED
LED
merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara
kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu
kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan
cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke
Katoda. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari
Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material
akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah
yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan
Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu
warna).
Tegangan maju LED
5. Transistor
Transistor PNP
Pada
transistor PNP, semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor
tipe-P. Transistor PNP juga dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda
dari dua dioda sebagai base dan anoda sebagai kolektor dan emitor.
Hubungan emitter-base foward bias sementara collector-base reverse bias.
Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensial emitor
lebih besar daripada base dan kolektor.
Transistor NPN
Pada
transistor NPN, semikonduktor tipe-P diapit oleh dua semikonduktor
tipe-N. Transistor NPN juga dapat dibentuk dengan menghubungkan anoda
dari dua dioda sebagai base dan katoda sebagai kolektor dan emitor. Arus
mengalir dari kolektor ke emitor karena potensial kolektor lebih besar
daripada base dan emitor.
Transistor sebagai saklar
Jika
ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titk
jenuh (saturasi). Pada titk jenuh ini transistor mengalirkan arus secara
maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short
pada hubungan kolektor- emitor. Jika arus base sangat kecil maka
kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini
transistor dalam keadaan cut-off sehingga tidak ada arus dari kolektor
ke emitor. Nilai resistor terhubung ke base (Rb) dapat dihitung dengan;
Rb = Vbe / Ib
Transistor sebagai penguat
Transistor
sebagai penguat jika bekerja dalam daerah aktif. Tegangan, arus, dan
daya dapat diperkuat dengan beberapa konfigurasi seperti common emitter,
common colector, dan common base. DC Current Gain = Collector Current
(Ic) / Base Current (Ib)
Transistor sebagai penguat
Transistor
sebagai penguat jika bekerja dalam daerah aktif. Tegangan, arus, dan
daya dapat diperkuat dengan beberapa konfigurasi seperti common emitter,
common colector, dan common base. DC Current Gain = Collector Current
(Ic) / Base Current (Ib)
ketika
sensor GP2D12 mendeteksi suatu objek (orang)
yang berjarak kira-kira <=30cm maka sensor akan mengirim sinyal listrik ke rangkaian, dimana rangkaian menggunakan 2 buah op amp yang merupakan penguat inverting agar relay aktif, sumber yang digunakan adalah sumber DC yang akan memberi tegangan pada kedua sensor dan dipasangkan switch sebelum arus listrik memasuki kedua sensor, switch berfungsi sebagai saklar agar kita bisa menonaktifkan rangkaian, skala yang saya buat pada sensor jarak GP2D12 adalah <=30cm jarak objek terhadap sensor maka sensor akan mngirim sinyal listrik yang bisa mengaktifkan relay 5V dan ketika relay aktif maka alarm dam lampu akan aktif, sensor ini bisa kita pasang pada pintu dan bisa kita gunakan sebagai wastafel otomatis tinggal menukar outputnya saja menjadi motor DC..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar