[menuju akhir]

BAB XVI

                                                                            [HOME]

DAFTAR ISI


1. Class C and Class D Amplifier
    1.1 Tujuan
    1.2 Pengertian
    1.3 Komponen
    1.4 Prinsip Kerja
2. Rangkaian Simulasi
    2.1 Gambar
    2.2 Vidio Rangkaian
3. Link Download


1. Class C and Class D Amplifier
 
    1.1 Tujuan  [KEMBALI]
            1.  Dapat membuat rangkaian class c and class d amplifiers
               2.  Dapat memenuhi tugas kuliah elektronika


     1.2 Pengertian  [KEMBALI] 
           

CLASS C AMPLIFIER 

Penguat kelas C, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16.25, bias beroperasi kurang dari 180 ° dari siklus sinyal input. Namun, sirkuit yang disetel pada output akan menyediaka siklus penuh sinyal keluaran untuk frekuensi fundamental atau resonansi yang disetel sirkuit (sirkuit tangki L dan C) dari output. Karena itu, jenis operasi ini terbatas untuk digunakan pada satu frekuensi tetap, seperti yang terjadi di sirkuit komunikasi, misalnya. Pengoperasian sirkuit kelas C tidak dimaksudkan terutama untuk sinyal atau daya besar amplifier.

CLASS D AMPLIFIER  

Penguat kelas D dirancang untuk beroperasi dengan sinyal tipe digital atau pulsa. Suatu efisiensi lebih dari 90% dicapai dengan menggunakan jenis sirkuit ini, membuatnya cukup diinginkan di amplifier daya. Namun, perlu untuk mengubah sinyal input apa pun menjadi sebuah pulsetype bentuk gelombang sebelum menggunakannya untuk menggerakkan beban daya yang besar dan untuk mengubah sinyal kembali ke sinyal tipe sinusoidal untuk memulihkan sinyal aslinya. Gambar 16.26 menunjukkan bagaimana sinyal sinusoidal dapat dikonversi menjadi sinyal tipe-pulsa menggunakan beberapa bentuk dari gigi gergaji atau memotong gelombang untuk diterapkan dengan input ke dalam sebuah comparatortype sirkuit op-amp sehingga dihasilkan sinyal tipe pulsa yang representatif. Selagi huruf D digunakan untuk menggambarkan tipe operasi bias selanjutnya setelah kelas C, D bisa juga dianggap berdiri untuk "Digital," karena itulah sifat dari sinyal yang disediakan ke amplifier kelas D.

     1.3 Komponen
[KEMBALI]            1.Resistor


Resistor sebagai penghambat arus pada rangkaian

            2. Ground


Ground sebagai system pentanahan pada rangkaian
  
           3. JFET


Sebagai penguat pada rangkaian
     1.4 Prinsip Kerja [KEMBALI]        
 

CLASS C AMPLIFIER  

Penguat kelas C akan mengalir arus di kolektor kurang dari 180° pada setiap siklusnya (tidak sinusoida), ada rangkaian tangki resonansi, LC seperti ditunjukkan pada gambar diatas. Rangkaian tangki resonansi LC paralel, memiliki frekuensi resonansi sebesar: Pada saat sinyal input sesuai pada frekuensi fr tegangan output akan maksimum dan bersifat sinusoida, dengan penguatan tegangan sebesar Amax. Untuk menganalisa rangkaian ini, pertama-tama dibuat rangkaian ekivalen DC. Selanjutnya dilakukan pembuatan garis beban ditunjukkan pada gambar berikut.


Rangkaian Elivalen DC Dan Garis Beban Power Amplifier kelas C Transistor pada power amplifier kelas C tidak membutuhkan pem-bias-an VBE = 0 ;  IC = 0 untuk sinyal input < 0,7 V Titik Q akan cutt-off pada garis beban. RS : hambatan kolektor DC (resistansi induktor RF);  garis beban relatif vertikal karena RS kecil. Pada power amplifier kelas C seperti ditunjukan pada gambar diatas berlaku rumusan sebagai berikut:
seperti ditunjukkan pada garis beban di atas, dengan rc : hambatan kolektor AC. Jadi pada power amplifier kelas C swing tegangan sebesar VCC dan arus saturasi sebesar VCC/rc.

CLASS D AMPLIFIER 

Teknik modulasi pada sistem power amplifier kelas D memerlukan sebuah generator gelombang segitiga dan komparator untuk menghasilkan sinyal PWM yang proporsional terhadap amplitudo sinyal input. Pola sinyal PWM hasil dari  modulasi ini ditunjukan pada gambar diatas. Pulsa PWM tersebut digunakan untuk mendrive power transistor swicthing pada power amplifier kelas D sesuai bagiannya (high side dan low side). Karena transistor switching mendapat drive dari sinyal yang berbentuk pulsa maka transistor switching pada power amplifier kelas hanya memiliki 2 kondisi ON dan OFF saja. Pada bagian akhir power amplifier kelas D pulsa PWM yang dikuatkan tersebut diubah menjadi gelombang sinus (sinyal audio) oleh LPF (Low Pass Filter). 

2. Rangkaian Simulasi
     
              2.1 Gambar [KEMBALI]

          
Inilah hasil output dari rangkaian


     2.2 Vidio Rangkaian
[KEMBALI]
            
            




3. Link download 
[KEMBALI]

 Video    :    LINK
[menuju awal]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar